DauqWap


MENGENAL DAN MEMAHAMI ALLAH
Berikut ini saya tuliskan beberapa hikmat yang di ajarkan Ibnu Athaillah, yang dapat dijadikan bahan perenungan untuk mengenal Allah, memahami pemberian dan penangguhan anugrahNya, serta perihal tentang sesuatu yang dapat mengingatkan kita sebagai hambaNya.

Mari kita bersama perhatikan hikmat-hikmat berikut:

» Adakalanya Allah memberimu (kesenangan dunia), tapi Dia tidak memberimu (taufiq dan pemahaman). Kadang kala Allah tidak memberimu (kesenangan dunia), tapi Dia memberimu ( taufiq dan pemahaman).


»» Jika Allah membukakan kepadamu pintu pemahaman tentang penangguhan pemberian, maka penangguhan pemberian itu akan berubah menjadi pemberian.

»» Alam ini lahirnya berupa tipuan, sedang batinya sebagai peringatan (pelajaran), maka hawa nafsu menatap kepada manifestasi tipuannya, sedang mata hati memperhatikan peringatan (pelajaran) yang tersembunyi di dalamnya.

»» Ath-thayyu atau singkatnya (terlipatnya) jarak perjalanan yang sesungguhnya adalah jika terlipatnya jarak-jarak dunia ini, hingga engkau dapat melihat ahirat itu lebih dekat kepadamu daripada dirimu sendiri.

»» Jika engkau ingin memperoleh kemuliaan yang tidak rusak, maka jangan engkau mengagungkan kemuliaan yang rusak

»» Pemberian dari makhluk adalah suatu kerugian, sedang penangguhan pemberian dari Allah adalah suatu kurnia kebaikan.

»» Cukuplah sebagai balasan Allah atas ketaatanmu, jika Dia ridha terhadapmu karena engkau menjadi ahli ketaatan (ahli ibadah).

Berkaitan dengan hikmat di atas Allah befirman : "Sekiranya tidak ada karunia Allah dan rahmatNya kepadakamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan keji dan mungkar) selama-lamanya." (QS. An-Nur:21)

»» Jika Allah memberikan kurnia kepadamu, berarti Ia menunjukkan kepadamu kebaikanNya, dan jika Ia menahan pemberianNya kepadamu, maka artinya Ia menunjukkan kepadamu kekuasaanNya, maka Ia dalam semua itu Ia memperkenalkan diriNya kepadamu dan menghadapimu dengan kelembutanNya.

»» Cukuplah sebagai balasan atas orang-orang yang beramal, apa yang dibukakan olehNya pada hati mereka dalam menjalankan ketaatannya, dan apa yang diberikan kepada mereka berupa kesenangan (beramal) terhadapNya.

»» Barang siapa yang beribadah kepada Allah mengharap sesuatu dariNya, atau dengan ketaatannya itu dapat menolak bahaya siksa (hukuman) dariNya, maka berarti ia belum melaksanakan hak sifat-sifatNya.

»» Jika penahanan pemberian itu menyakitkanmu, maka itu hanya karena ketiadaan pemahamanmu tentang Allah di dalamnya.

»» Adakalanya Allah membukakan untukmu pintu taat, tapi belum membukakan bagimu pintu kabul, sebagaimana adakalanya ditakdirkan dosa atasmu, tapi hal itu menjadi sebab sampaimu (mendekat) kepada Allah.


»»»«««


[<<] [home] [>>]

langitan
PesantrenVirtual

editor:
barak musthafa


Pair of Vintage Old School Fru